Perjalanan Menjadi Seorang Vegetarian - Part 1

Perjalanan Menjadi Seorang Vegetarian Part 1

Awal Cerita Menjadi Vegetarian

1 Desember 2019 adalah tanggal yang akan selalu ku ingat sepanjang hidupku. Aku ingat sekali hari itu adalah hari Minggu. Hari yang mengingatkan semua umat Kristiani untuk beribadah ke gereja. Hari itu, aku ibadah jam 10.30, dan sepulang ibadah, aku makan siang bersama sahabatku di KFC seberang Plaza Indonesia, Jakarta. Kebetulan, aku memang sedang ingin menghadiri acara di Plaza Indonesia - ALIVE Fest 2019, suatu acara tahunan yang berfokus pada Pola Hidup Sehat, Meditasi, dan Hubungan yang Sehat. Para tamu yang datang harus membayar Rp 300.000,- untuk tiket masuk. Beruntung sekali aku bisa mendapatkan tiket gratis dari teman kantorku.

Sesampainya di tempat, aku dan sahabatku langsung masuk ke ballroom, dan ruangannya sesak sekali. Aku ga menyangka akan seramai itu! Entah apa yang dicari orang-orang ini. Begitulah pikiranku. Awalnya tujuan utamaku adalah menghadiri seminar tentang Relationship yang mulai pukul 13.30. Karena aku tiba di tempat pukul 13.45, aku dan sahabatku tidak diperbolehkan masuk untuk seminar yang telah mulai itu. Kami pun mencoba mengantri untuk seminar yang selanjutnya - temanya Eating for Impact (Berdampak melalui Makanan - mungkin itu terjemahan yang paling pas). Aku tidak berekspektasi banyak, sejujurnya, hanya bersemangat karena ingin melihat Eva Celia secara langsung!

Sumber: Pribadi/Desember 2019

Setelah berdiri menunggu selama 45 menit, para tamu yang mengantri pun dipersilakan untuk masuk ke dalam ruangan seminar - rasanya lega sekali. Seminar pun dimulai dan settingnya seperti talkshow. Ada 4 bintang tamu: Dr. Susianto Tseng (Regional Coordinator for Asia Pacific in International Vegetarian Union), Eva Celia, Sophia Latjuba, dan Fey Haryati Lawidjaja (a cancer survivor). Moderator membuka seminar dengan meminta Eva Celia dan Sophia Latjuba sharing secara personal mengapa mereka memilih menjadi seorang Vegan*, dilanjutkan dengan sharing dari Fey Haryati Lawidjaja yang berhasil sembuh dari sakit kanker stadium 4B di tahun 2016 berkat mengganti pola makan - menjadi Vegan - dan berolahraga rutin.

*Anyway, seorang Vegetarian dan Vegan itu beda ya..... Vegetarian tidak mengonsumsi daging sama sekali (daging ayam, sapi, kambing, bebek, ikan - daging makhluk hidup apapun itu), sedangkan Vegan - kakaknya Vegetarian - tidak mengonsumsi daging dan juga segala jenis produk hewani seperti telur, susu, keju, mentega. Jadi kalau vegetarian masih makan telur dan minum susu, vegan sama sekali tidak mengonsumsi produk yang berasal dari hewan.

Setelah seminar selesai, aku langsung mengatakan kepada sahabatku, "Mulai sekarang aku akan menjadi seorang Vegetarian". Tekad itu menjadi bulat, bukan murni karena seminar ini, tetapi  seminar ini memang menambah wawasanku bahwa menjalani pola hidup sehat (terutama sadar akan apa yang aku makan) sangat penting bagi tubuhku sendiri dan bagi alam. Bagi alam? Emang apa hubungannya? Ada hubungannya lho dan aku bisa turut serta menjaga alamku dengan memperhatikan makananku (akan kujelaskan lebih detil di Part 2 ya).
Seminar ini menambah wawasanku bahwa menjalani pola hidup sehat (terutama sadar akan apa yang aku makan) sangat penting bagi tubuhku sendiri dan bagi alam.

Sudah hampir 6 bulan berlalu sejak hari itu. Secara angka, berat badanku turun 4 kg. Secara kualitas hidup, aku merasa lebih bahagia karena tidak lagi mengonsumsi makanan yang memang aku tidak terlalu suka. Sedikit cerita, memang pada dasarnya aku tidak terlalu suka daging karena terbiasa menikmati masakan enak mama yang kebanyakan adalah sup jagung, kwetiaw goreng, telur dadar, dan tempe tahu goreng. Namun, ada beberapa pengecualian. Ayam Geprek dan Cheeseburger adalah salah duanya - mereka terlalu enak untuk ditolak.
Secara angka, berat badanku turun 4 kg. Secara kualitas hidup, aku merasa lebih bahagia karena tidak lagi mengonsumsi makanan yang memang aku tidak terlalu suka.
Sumber: Pribadi/Desember 2019

Tetapi setelah mendapatkan ilmu dari ahlinya langsung (Dr. Susianto Tseng - yang juga sering dikenal dengan Dokter Tempe), aku langsung bisa membulatkan tekad di tempat. Sama sekali tidak menyesal ikut seminar ini karena aku jadi paham: dengan menjadi seorang Vegetarian, aku merawat kesehatan tubuhku sambil menjaga alam di sekitarku. Tapi.. tapi... di benakmu pasti muncul pertanyaan-pertanyaan berikut:
  1. Lho, kalau ga makan daging, mau dapat protein dari mana? Tubuh kan butuh asupan protein yang cukup tinggi.
  2. Kan dulu pemerintah mencanangkan empat sehat lima sempurna. Kalau ga minum susu, lima sempurna-nya bagaimana?
  3. Jadi Vegetarian atau Vegan itu mahal! Kamu harus merogoh kantong cukup dalam untuk bisa hidup sehat.  
Beberapa pertanyaan tersebut akan aku jawab di Perjalanan Menjadi Seorang Vegetarian - Part 2 ya!

Comments

Post a Comment