Menjadi Produktif - Bukan Tentang Sibuk Semata

Hampir 5 bulan aku merantau di Ibu Kota lagi (sebelumnya aku pernah merantau selama 1.5 tahun dan sedikit ceritaku bisa dibaca di Pelajaran Berharga Selama 7 Tahun Merantau ). Hampir tidak ada hari libur. Waktu rehat pun sesempatnya saja. Setelah bekerja dari pagi hingga sore, biasanya aku lanjut bekerja lagi di malam hari (mengajar kelas persiapan IELTS atau English for Business). Aku senang menjalani kesibukan-kesibukan itu sampai-sampai aku jarang menulis lagi di blog ini.

Satu kejadian di bulan Maret membuatku menjadi sangat rapuh, dan sibuk bekerja menjadi penyelamatku. Hikmahnya, aku menjadi sangat produktif berkat kejadian menyakitkan itu. Dari sekedar supaya tidak banyak kepikiran, aku merasakan banyak manfaat dari menjadi produktif. Produktif yang ku maksud di sini tidak sama artinya dengan sibuk sepanjang waktu ya... Aku memaknainya sebagai menjadi aktif dan tahu membagi waktu sesuai porsinya. Walau aku sempat mengatakan bahwa aku rehat sesempatnya saja (kuantitasnya tidak panjang), tapi aku memaksimalkannya secara kualitas.

Dua manfaat langsung yang ku rasakan dari menjadi produktif, yaitu:

Pikiran Menjadi Lebih Positif

Tentu saja jadi positif karena aku hampir tidak punya waktu untuk melakukan hal-hal negatif, seperti bergosip, iri dengan orang lain, mengikuti berita sensasional, dan overthinking. Pernah tidak ada rasa penasaran yang muncul di antara kita ketika kita membaca komen netizen yang nadanya penuh dengki, kata-katanya menyakitkan di postingan orang lain? Mungkin saja mereka kurang produktif dalam keseharian mereka, sehingga pikiran mereka dicampuradukkan dengan rasa iri mereka ke orang lain yang memposting foto / video.

Entah kita sadari atau tidak, ketika kita disibukkan dengan aktivitas sendiri, kita tidak akan punya ruang yang tersisa di kepala untuk iri dengan apa yang orang lain miliki (kecuali pembawaan orangnya memang sudah penuh iri dan dengki ya :/). Jadi, carilah kesibukan yang membuat kita berkembang. Apabila bukan dalam hal mencari pekerjaan tambahan, kita sangat bisa mengambil kursus untuk bidang yang kita suka, misalnya memasak, memanah, memancing, atau menambah pengetahuan bahasa asing. Kongkow dengan teman dan belajar hal baru (misalnya tentang Instrumen Investasi Jangka Panjang) bisa jadi hal positif juga lhoooo untuk dilakukan (tapi hati-hati, jangan sampai jatuh ke dalam jurang, alias ilmu yang menyesatkan).

Menambah Relasi dan Menjadi Pribadi yang Lebih Kritis

Dalam kasusku, relasiku terus bertambah seiring aku mengajar beragam kelas di Sekolah maupun Kursus. Saat mengajar PAUD, aku punya teman bertukar pikiran dalam hal parenting atau pengasuhan anak dan perkembangan anak. Meskipun aku belum menikah dan punya anak, aku bisa belajar mengenai dua topik tersebut sedari dini karena aku punya relasi dengan para orang tua murid yang sangat baik dalam berbagi cerita dan pengalaman. 

Sumber: Pinterest

Saat mengajar para orang dewasa yang sedang mempersiapkan tes IELTS mereka, aku banyak mendengar sharing tentang perjuangan mereka atau pekerjaan mereka (yang super keren-keren) di instansi swasta dan negeri. Banyak murid IELTS di kelasku yang lebih senior dariku (secara usia), dan sama sekali tidak pelit ilmu. Dari mereka, aku belajar tentang ketulusan berbagi secara tidak langsung. Sambil mengajar, aku juga sebenarnya jadi belajar lagi, rasanya seperti mengasah kembali kemampuanku dalam berpikir kritis. Misalnya, saat membimbing murid cara mengerjakan soal IELTS Writing dan Speaking, aku memicu pola pikir mereka dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan "Bagaimana seharusnya masalah tersebut diselesaikan?", "Mengapa kamu memilih membaca buku cetak ketimbang buku elektronik?", "Apakah manfaat dari olahraga lebih banyak dibandingkan mengatur pola makan?", dan sebagainya.


"Tidak ada yang sia-sia. Semuanya ada hikmahnya." Ucapku kepada diri sendiri. Untuk 2 tahun yang telah berlalu (1.5 tahun studi daring dan 0.5 tahun mengambil cuti untuk fokus bekerja), aku telah melakukan bagianku dengan usaha terbaikku. Tuhan yang sempurnakan semua langkah kecilku ini, tentunya. Semoga menjadi berkat. Semoga bermanfaat dan bermakna bagi sekitarku.

Terima kasih telah membaca tulisan refleksi singkat ini 😊

Baca juga: Daftar Lagu Bahagia untuk Menyemangati Harimu

Comments

Post a Comment