Edisi Berpuisi #1: Ada Tuhan Beserta

Ada Tuhan Beserta

Tuhan, aku sedih.

Aku merasa merana. Namun, aku bisa apa?

Aku bukan siapa-siapa di dunia ini,

Bukan manusia yang punya super power yang bisa mengubah jalan hidupku,

Bukan peramal yang bisa tahu masa depanku sehingga aku bisa mempersiapkan diri,

Bukan pula ibu peri yang bisa berkata dan berbuat baik setiap saat.


Aku hanya seorang Chindy.

Aku punya batasanku sendiri.

Komunikasi adalah jalan yang selalu ku pilih.

Aku pikir, semua orang mengerti cara berkomunikasi yang baik: fokus pada mendengarkan terlebih dulu, bicara kemudian (saat diperlukan).

Ternyata pemikiranku salah. Mungkin aku yang terlalu berekspektasi.

Aku tidak bisa mengubah apa yang terjadi,

Kalau pun aku bisa, aku tidak mau juga, karena biarlah hal buruk tetap terjadi, dan aku belajar dari pengalaman ini.

Source: Pinterest

Tuhan, pertolongan-Mu begitu ku perlukan.

Meski terluka, aku tau Engkau akan sembuhkan, (seperti yang sudah-sudah).

Meski kecewa, aku tau Engkau akan beri penghiburan.

Meski sangat menyakitkan, tak sekalipun Engkau membiarkanku sendirian.


"Tuhan, aku wanita bodoh ya?" tanyaku berkali-kali pada Tuhan.

Walau tak terdengar langsung jawaban-Mu, aku bisa merasa Engkau sedang menangis bersamaku.

"Engkau sendiri sudah tau jawaban atas pertanyaanmu, nak". Hati terdalamku merasa Tuhan menjawab pertanyaanku demikian.

Aku kembali diingatkan bahwa bukan rancangan manusia yang terjadi, melainkan kehendak Tuhan sajalah. Seberapa indah pun tawaran orang lain, seberapa manis pun janji orang lain, tak ada yang bisa menjamin kepastian cuap-cuap mereka. Ya! Hanya Tuhanlah yang empu-Nya kehidupan ini dan yang dapat dipercaya sepenuhnya.

Source: Pinterest

Terima kasih teruntuk semua malaikat baik yang Tuhan kirimkan padaku. Kehadiran mereka, telinga yang mau mendengar, waktu yang diluangkan, dan semangat yang dibagikan menjadi bukti nyata bahwa kasih sungguh ada. 

Aku akan segera membaik, meski bukan hari ini ataupun hari esok. Biarlah hati ini pulih sambil aku terus mensyukuri nafas kehidupan dan berkat yang terus mengalir di hidupku. Terima kasih, Tuhan.

Comments