3 Kebiasaan Baik di Pagi Hari untuk Menjadi Produktif

Bangun tidur ku terus mandi, tidak lupa menggosok gigi.

Potongan lirik lagu yang sangat familiar di telinga kita semua ya. Begitulah pagi hari produktif pada zamannya, sebelum era secanggih sekarang, yang mana bangun tidur ku terus cek sosmed. Mungkin kira-kira begitu lirik yang pas untuk generasi masa kini. Sayangnya, karena ada terlalu banyak distraksi dari teknologi canggih kita, ada kalanya waktu menjadi sangat cepat berlalu karena kita terlalu banyak scroll ini itu di sosial media. Alhasil, kitta pun menjadi bad mood karena tugas / pekerjaan belum selesai padahal tenggat waktu semakin dekat.

Oleh karena itu, aku ingin membagikan 3 kebiasaan baik di pagi hari yang dapat kita semua latih. 3 kebiasaan ini sudah aku praktekkan sendiri dan ampuh untuk membuat hariku menjadi produktif. 

1. Hindari "Tidur Lagi"

Adakah yang suka menyetel alarm sebelum tidur, tapi ketika alarm berdering di pagi hari, tangannya sigap menekan tombol "snooze" dan memilih tidur lagi? Ketika kita menunda untuk bangun dan berpikir "ah, tunggu bunyi alarm yang selanjutnya saja", sebenarnya kita sedang memelihara mindset procrastination atau menunda-nunda. Pilihan pertama yang kita buat dalam memulai hari sangat menentukan bagaimana hari kita akan berlalu. Saat kita memilih untuk bangun sesuai perencaan kita (saat menyetel alarm), kita pun akan punya semangat dan energi yang lebih tinggi. Produktivitas tidak hanya tentang berapa banyak pekerjaan yang dapat diselesaikan dalam kurun waktu tertentu, tetapi juga tentang bagaimana kita menjalani pekerjaan kita dengan energi yang efisien.

Bagaimana kalau kita baru saja melewati hari yang sangat panjang? Apakah kita tidak boleh "tidur lagi"? Tentu saja boleh! Bahkan, aku menyarankan kamu untuk tidak menyetel alarm sama sekali. Sedikit cerita tentang pengalamanku sendiri... Aku sangat ingin produktif hingga aku menyetel alarmku setiap hari (Senin - Minggu). Tapi oh tapi... Bukannya aku menjadi produktif, alarmku malah membangunkan kakakku, bukan diriku... Padahal kakakku sedang ingin istirahat cukup di akhir pekan, tapi bunyi alarmku jadi mengacaukan rencananya. Sejak aku membiasakan diri bangun pagi tanpa snooze alarm pada hari kerja (weekdays), aku pun sudah bisa bangun pagi dan menjadibproduktif tanpa perlu menyetel alarm sama sekali di akhir pekan.

Source: Pinterest

2. Makan-Minum-Olahraga Cukup

Selain kebiasaan di pagi hari, kebiasaan makan-minum cukup juga sangat penting dalam membuat hari kita menjadi produktif. Bayangkan saja kalau kita hanya sibuk bekerja sampai lupa makan dan minum. Bukannya pekerjaan selesai tepat waktu, kitanya malah sakit maag dan dehidrasi. Produktif yang diagung-agungkan di media sosial saat ini adalah konsep produktif yang kerja, kerja, kerja. Padahal, bekerja memerlukan energi yang besar, dan untuk mendapatkan energi tersebut, kita butuh asupan gizi yang baik dari makanan dan minuman kita. Jadi, jangan lupa untuk makan dan minum dengan seimbang dan sesuai porsinya di pagi hari ya.

Makan-minum yang sehat dan teratur saja tidak cukup lho. Kita juga perlu terus melatih tubuh kita dengan berolahraga. Teorinya, olahraga punya banyak manfaat, seperti membuat tidur kita lebih nyenyak, membuat metabolisme tubuh lebih baik, menjaga berat badan, dan lainnya. Prakteknya, setiap kali aku selesai berolahraga, ada perasaan gembira yang muncul. Menyenangkan sekali rasanya bisa menggerakkan tubuh ini dengan aktif. Jangan ragu ya untuk berolahraga. Bahkan bergerak secara aktif dengan gerakan konstan selama 5-10 menit saja sudah cukup untuk memunculkan perasaan senang itu lho.

Source: Pinterest

3. Bereskan Beban Mental di Kepala

Beban pikiran kita mungkin tidak kasat mata, tapi bila kita biarkan terus-menerus, beban tersebut akan menjadi penghambat terbesar untuk menjadi produktif. Apabila ada yang sedang membuat gundah dan tidak segera dicarikan solusi, hal tersebut akan terus menekan diri dan kita bisa jadi stres pada akhirnya. Untuk itu, kita bisa melakukan aktivitas journaling atau menulis jurnal tentang apa yang kita alami dan rasakan. Pikiran kita sebenarnya sangat ruwet, bisa kemana-mana bila tidak kita kontrol. Oleh karena itu, menuliskan perasaan kita di pagi hari dapat membantu kita meluruskan benang kusut dan membuat kita mampu mencari tahu akar masalah hingga membuat solusi. Pada akhirnya, kita dapat menuangkan pikiran kita di pagi hari agar produktivitaa kita tidak terganggu dengan pikiran kita.



Inspirasi tulisan:

https://twitter.com/wrgoto/status/1491048558149079042

Comments

Post a Comment