Benarkah Aku Seseorang yang Tidak Berguna?

Benarkah Aku Seseorang yang Tidak Berguna?

Pernahkah kamu mendapatkan cap / label dari orang lain bahwa kamu seseorang yang tidak berguna? Atau tidak dapat diandalkan? Atau seseorang yang tidak berharga? Apabila iya, kamu tidak seorang diri. Saat ucapan itu terlontar begitu saja, kamu pasti mulai mempertanyakan "Apa benar aku seseorang yang tidak berguna bagi orang lain?" Bagi beberapa orang di sekitarku, aku tidak berguna dan tidak dapat diandalkan. Mungkin aku tidak mengalami apa yang kamu alami. Mungkin aku juga tidak paham perasaanmu sepenuhnya saat ada orang mengatakan hal serupa kepadamu. Namun, saat hal itu terjadi padamu, aku ingin memberitahu kamu bahwa:

Anggapan Orang Lain Tidak Mendefinisikan Dirimu. Kamu Berharga.

Orang lain bisa mengatakan apapun dengan mudah. Mungkin mereka sedang bad mood dan mencari pelampiasan. Mungkin mereka memang merasa kehadiranmu tidak berarti. Apapun itu, ketahuilah bahwa apapun perkataan dan perbuatan orang lain terhadapmu tidak mendefinisikan dirimu. Orang lain hanya tahu sebagian dari dirimu, bagian yang kamu izinkan mereka untuk lihat. Apakah mereka tahu sisi lainmu yang tidak kamu ceritakan atau tunjukkan? Tidak tahu, bukan? 

Jadi, mereka boleh mengatakan apapun tentangmu di depan atau di belakangmu. Bila perkataan itu baik dan memiliki maksud baik untuk memperbaiki kekuranganmu, kamu boleh gunakan untuk pengembangan dirimu. Namun, ketika perkataan itu hanya membuatmu rendah diri, biarlah kata-kata itu berhenti sampai di telingamu saja. Hatimu tahu kamu telah memberikan usaha yang terbaik atas apapun yang sedang kamu kerjakan saat ini.

Setiap pribadi ciptaan Tuhan berharga. Kamu pun begitu, kamu berharga, kamu istimewa. Apalagi setelah semua perjuanganmu, kamu yang paling tahu air mata yang kamu curahkan di malam hari. Kamu yang paling tahu mengapa kamu masih bertahan dan belum menyerah. Kamu pun tidak perlu membuktikan apapun kepada orang lain hanya untuk mendapatkan validasi atau tepuk tangan. Tidak perlu. Cukup kembalikan semua kemuliaan itu kepada Tuhan dan lanjutkan kebaikan dari Tuhan kepadamu bagi sesama, tanpa pamrih.

Source: https://www.success.com/3-valuable-strategies-for-practicing-self-respect/

Kamu Bukan Pencapaianmu. Kamu Baik Apa Adanya.

Banyak orang yang menilai orang lain berdasarkan penampilan, pekerjaan, status, jabatan, jumlah materimu, dan lainnya. Saking mengejar hal-hal materiil, orang mulai lupa untuk menerima orang lain apa adanya, tanpa diberi pertanyaan-pertanyaan "pekerjaannya apa? gajinya sebulan berapa? pakai baju merk apa? udah berhasil ngapain aja tahun ini?". Apakah kita baru akan menjadi pribadi yang berharga apabila kita punya semua hal mewah di dunia? Apakah kita baru dianggap sukses kalau kita punya pencapaian istimewa?  

Hanya kamu yang tahu jawabannya. Dan, sebenarnya tidak ada yang benar dan salah juga. Pikiran-pikiran tersebut adalah produk dari pola pikir masyarakat kita. Seseorang baru dianggap spesial apabila memenuhi kriteria tertentu yang dibentuk masyarakat. Padahal, perjalanan setiap individu manusia tentunya berbeda-beda, mengapa harus disama-ratakan? Pada akhirnya, siapa diri kita tidak tergantung pada pencapaian kita: tidak berdasarkan kamu juara berapa saat sekolah maupun jumlah kekayaan yang kamu punya.

Kamu adalah pribadi yang baik dan berguna apabila kamu dapat mengolah inteligensimu dengan mahir. Memang, apa itu intelingesi?

  • Menurut Howard Gardner (1985), inteligensi adalah kemampuan untuk memecahkan masalah atau menciptakan suatu produk dalam berbagai macam setting dan dalam situasi nyata.
  • Menurut William Stern (1997), inteligensi berkenaan dengan kesanggupan untuk menyesuaikan diri kepada kebutuhan baru, dengan menggunakan alat-alat berpikir yang sesuai dengan tujuannya.
  • Dan juga menurut Alfred Binet (2009), inteligensi terdiri ada 3 komponen, yaitu:
    • Kemampuan untuk mengarahkan pikiran atau mengarahkan tindakan
    • Kemampuan untuk mengubah arah tindakan bila tindakan tersebut telah dilaksanakan
    • Kemampuan untuk mengeritik diri sendiri atau melakukan autocriticism
Sudah kamu baca baik-baik definisi inteligensi? Bahkan, tidak ada satu pakar pun yang mendefinisikan inteligensi berdasarkan kehebatan seseorang mengerjakan soal matematika ataupun seberapa cepat seseorang dapat membaca. Kemampuan kamu untuk beradaptasi, memecahkan masalah, berpikir kritis, dan mengevaluasi diri sudah cukup untuk menunjukkan bahwa kamu pribadi yang berharga dan berguna. Tidak perlu lah sampai berguna bagi 1 negara. Berguna bagi diri sendiri, di mana kamu dapat mengandalkan diri sendiri untuk bertahan hidup, itu sudah lebih dari sangat cukup.

Source: https://renminds.org/2019/08/12/mondays-meanings-1-internalizing-self-worth/

Jadi, kembali ke pertanyaan di awal: "apa benar kamu seseorang yang tidak berguna?" Jawab sendiri di dalam hatimu. Ingat 2 poin penting di atas: anggapan orang lain tidak mendefinisikan siapa kamu, kamu berharga apa adanya terlepas kriteria masyarakat yang belum menjadi pencapaianmu. Kiranya kasih sayang dari Bapa selalu bersama kita semua. Label yang diberikan dunia tidak pernah menggantikan anugerah dari Tuhan yang luar biasa untuk kita.


Sumber:
https://www.konsultanpsikologijakarta.com/definisi-intelegensi-menurut-ahli/

Comments

  1. Saya juga pernah dalam posisi bahwa Saya tidak beeguna. Tapi Saya selalu mencoba apa yang Saya bisa dan terus berusaha.

    ReplyDelete
    Replies
    1. setelah momen merasa diri ini kecil dan tak bisa apa-apa, kita harus bangkit dan kembali beruasaha.

      Delete

Post a Comment