Kuliah Jurusan Bahasa - Mau Jadi Apa?

Kuliah Jurusan Bahasa - Mau Jadi Apa?
"Kamu ambil jurusan bahasa? Kamu mau jadi apa?"
Pertanyaan itu tidak hanya ditanyakan satu-dua kali kepadaku. Mulai dari 6 bulan sebelum aku masuk perkuliahan hingga 1 tahun ketika aku sudah lulus dan bekerja. Pertanyaan itu tak luput ditanyakan orang-orang di sekitarku. Sebelum aku masuk kuliah, aku menjawab kalau aku ingin menjadi seorang guru Bahasa Inggris. Saat di masa kuliah, impian karirku sedikit berubah yaitu menjadi seorang Public Relation hotel. Saat hampir lulus dan mendapat kesempatan untuk mengikuti suatu acara Teacher Training yang diadakan oleh Embassy of United States, aku kembali mengubah cita-cita karirku untuk menjadi seorang dosen. Namun... Setelah lulus kuliah dan berkarir, aku menjadi seorang Konsultan Pendidikan.

Dari cerita perjalanan hidupku yang singkat tersebut, kelihatan kan ada beragam karir yang bisa dipilih? Tentu saja! Kenapa bisa begitu? Karena ada banyak kemampuan yang bisa kamu dapatkan dari kuliah jurusan Sastra Inggris. Beberapa kemampuan yang aku rasakan secara nyata adalah:

Kemampuan menganalisa secara mendalam 

Analytical skill ini didapatkan dari mata kuliah di jurusan Sastra Inggris yang aku dapatkan mulai dari semester awal sampai akhir. Terdapat tiga spesialisasi di jurusan Sastra Inggris kampusku, yaitu Linguistics, Literature, dan Translation. Beberapa mata kuliah dari spesialisasi tersebut yang memacu kemampuan analisaku, di antaranya:

Prose (menganalisa cerita pendek dan novel bahasa Inggris dengan berbagai teori dan elemen prosa yang perlu dipelajari secara mendalam),
Poetry
(membahas puisi dari sudut pandang penulis, elemen puisi yang digunakan, dan pesan moral yang ingin disampaikan melalui rangkaian kata nan indah),
Pragmatics (membahas dan menganalisis pemakaian bahasa berdasarkan konteks) - terdengar sederhana, tapi saat sudah dijalani, sangat kompleks luar biasa.

Sebenarnya ada banyak mata kuliah lainnya yang membutuhkan kemampuan analisa mendalam, termasuk translation studies. Kalau kamu ingin tahu lebih lanjut, jangan ragu untuk tanya di kotak cerita yang ada di kanan atas Home blog ini ya.

Kemampuan berpikir kritis (critical thinking)

Karena para mahasiswa/i Sastra Inggris dituntut untuk banyak membaca dan mendiskusikan bacaan tersebut, secara otomatis kemampuan berpikir kritis pun terlatih tanpa disadari. Bahkan mulai dari semester satu, ada mata kuliah Book Report yang melatih pikiran kritis itu. Para mahasiswa/i diberikan 4 novel bahasa Inggris dengan genre yang beragam. Tugasnya bukan hanya membaca buku untuk mengisi waktu senggang, tetapi harus bisa memahami intisari buku tersebut.

Kemampuan menciptakan kreativitas (creative writing dan public speaking)

Kreativitas adalah sesuatu yang mahal harganya. Kok bisa? Karena kreativitas membutuhkan ide orisinil, inovasi, dan unik. Di jurusan Sastra Inggris, kemampuanku untuk berkreasi pun terlatih melalui beberapa mata kuliah, yaitu:

Creative Writing (menciptakan karya sastra seperti puisi, cerita pendek, dan novel),
Public Relation (membuat suatu produk, cara branding dan promoting, serta cara mempertahankan hubungan antar penyedia produk/jasa dengan konsumen),
Public Speaking (mempelajari ilmu berbicara di depan publik - bagaimana berbicara memiliki kekuatan yang mampu menggerakkan banyak orang).

Sumber: Pribadi
Saat menjadi Host Talkshow di Ujian Akhir Public Speaking

Dengan memiliki bekal kemampuan-kemampuan tersebut, para lulusan Sastra Inggris memiliki peluang karir yang luas. Apa saja itu?

Penulis - mulai dari penulis Novel hingga Jurnalis

Beberapa kakak tingkat dan teman seangkatanku berkarir menjadi jurnalis di media-media nasional yang terkenal, seperti The Jakarta Post, Forbes, Tribun News, dan lainnya. Beberapa yang lain mengambil pekerjaan freelance sebagai penulis artikel sosial atau cerita pendek mingguan di media cetak lokal. Ada juga yang menjadi penulis novel.

Dengan kemampuan menulis yang sudah diasah dari semester 1 hingga 7, jangan takut untuk berkarir menjadi penulis. Memang bukan pekerjaan yang mudah karena dibutuhkan wawasan yang luas dan kerja keras. Dengan terus berlatih dan mengevaluasi diri, kamu kelak akan menjadi penulis yang handal.
Dengan terus berlatih dan mengevaluasi diri, kamu kelak akan menjadi penulis yang handal.

Pembaca Berita atau News Anchor 

Karir ini bisa kamu pilih bila kamu senang tampil di depan layar atau banyak orang, dan tentu saja kalau kamu percaya diri dengan kemampuan Public Speaking-mu.

Penerjemah atau Translator / Interpreter

Nah, karir ini cukup banyak dibutuhkan di era globalisasi ini. Karena Indonesia mulai banyak membutuhkan produk dan jasa dari luar negeri, semakin banyak pula kebutuhan pekerjaan sebagai penerjemah. Banyak lulusan Sastra Inggris yang menjadi freelance translator - bekerja sebagai penerjemah untuk proyek tertentu, bukan sebagai pekerjaan utama - sangat bisa menjadi second job untuk menaikkan pendapatanmu.

Pendidik

Memiliki minat menjadi seorang guru Bahasa Inggris? Tidak harus pindah ke jurusan Pendidikan Bahasa Inggris kok. Di jurusan Sastra Inggris, kamu tetap bisa mengambil mata kuliah pilihan TEFL (Teaching English as a Foreign Language) dan mendapat ilmu untuk menjadi seorang pengajar.

Ahli Bahasa atau Linguist

Ingin menjadi seorang ahli bahasa yang melakukan analisis, meneliti, dan menginterpretasi bahasa untuk suatu tujuan tertentu? Seorang ahli bahasa harus memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi bahasa yang dikaitkan dengan faktor budaya, ras, agama, dan ekonomi. Oleh karena itu, dibutuhkan kemampuan analisa bahasa dan critical thinking. Such an interesting yet challenging career, isn't it?

Masih ada banyaaaaaak lagi pilihan karir yang belum sempat aku jelaskan, seperti konsultan pendidikan, copywriter, customer service bank, trainer di perusahaan, dan lainnya. Jadi? Masih punya persepsi kalau lulusan jurusan Bahasa tidak memiliki masa depan yang cerah? 



Comments

  1. Artikel ini mewakili aku banget. Dulu pertama kali mendaftar di jurusan Sastra Inggris banyak yang bilang kalau lebih baik les saja, daripada buang uang kuliah di jurusan ini. Kenyataannya, banyak materi di jurusan ini yang nggak diajarkan di tempat kursus pada umumnya.

    ReplyDelete

Post a Comment